Jumat, 14/09/2012 10:16 WIB
HTI Jabar Kecam Keras Film Innocence of Muslims
Baban Gandapurnama - detikBandung
Bandung - Film 'Innocence Of Muslims' karya Sam Bacile menuai kecaman keras dari kaum muslim seluruh dunia. Aksi turun ke jalan menolak tegas film tersebut digelar sekitar 200 massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jabar di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (14/9/2012).
HTI Jabar geram lantaran film berdurasi dua jam yang melibatkan 59 aktor dan 45 kru itu dinilai menghina Nabi Muhammad SAW. "Siapapun penghina Islam dan Rasulullah Muhammad harus dihukum. Pembuat film itu pantas dihukum mati," tegas Humas HTI Jabar Luthfi Afandi disela-sela aksi demonstrasi.
Kesekian kalinya, sambung Luthfi, Nabi Muhammad dihina dan dilecehkan. Acap kali penghina Islam dan Muhammad berdalih membuat film sebagai bagian kebebasan berkreasi dan berekspresi. "Tapi faktanya, kebebasan itu untuk mendeskreditkan dan melecehkan Islam dan Muhammad," ucapnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, film 'Innocence Of Muslims' menggambarkan sosok Muhammad sebagai penipu, lelaki hidung belang dan gemar melakukan pelecehan seksual terhadap anak. Sam Bacile, pembuat film tersebut, merupakan warga California, Amerika Serikat. Sam disebut-sebut keturunan Yahudi Israel.
"Kami mengutuk pembuat dan penyebarluasan film itu. Juga mengutuj pemerintah Amerika yang membiarkan film itu dibuat dan disebarluaskan kepada publik," kata Luthfi.
Aksi damai massa HTI Jabar terdiri dari pria dan wanita ini mendapat pengawalan puluhan aparat kepolisian. Massa membawa poster di antaranya bertulis, 'Blokir Situs Film yang Menghina Islam', 'Hukum Mati Penghina Rasul SAW', 'Penghina Rasul SAW = Real Terorist'.
(bbn/ern)HTI: Film Innocence of Muslims Lecehkan Umat Islam
Oleh Hasanudin Aco | TRIBUNnews.com – 39 menit yang laluTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menilai film “Innocence of Muslims” adalah penghinaan terhadap Rasulullah Muhammad SAW yang dilakukan oleh orang barat untuk ke sekian kalinya.
"Penghinaan ini menunjukkan kebencian mereka terhadap Nabi Muhammad dan Islam," tegas Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Muhammad Ismail Yusanto, dalam keterangan tertulis di laman HTI, Jumat (14/9/2012).
Menurut Ismail, selalu saja orang-orang Barat itu berdalih, pembuatan dan pemuatan film yang menghina itu merupakan bagian dari kebebasan berkreasi.
"Tapi faktanya, ini adalah kebebasan untuk melakukan apapun termasuk mendeskreditkan, menghina, dan melecehkan Islam dan Nabi Muhammad SAW," ujar Ismail.
Menurutnya, paham kebebasan semacam ini pada faktanya sangatlah subyektif, artinya hanya berlaku untuk mereka. Ketika di Perancis muslimah dilarang mengenakan jilbab, ”kebebasan” yang mereka dengungkan itu tidak lagi terdengar.
"Mengapa mereka boleh bebas menghina Nabi, sementara muslimah di Perancis tidak boleh bebas berjilbab?" ujar Ismail.
Ditegaskan ketika umat Islam lantang menyerukan penerapan syariah Islam sebagai pengganti Kapitalisme yang memang sudah bobrok, mereka menudingnya garis keras dan radikal.
"Mengapa mereka bebas berekspresi, sedang umat Islam tidak boleh memilih syariah untuk negeri mereka sendiri?" ujarnya.
Ismail mengatakan HTI mengutuk pembuatan dan penyebarluasan film yang sangat menghina kehormatan Rasulullah SAW itu.
"Juga mengutuk pemerintah AS yang membiarkan begitu saja film ini dibuat dan disebarluaskan kepada khalayak, sebagai perbuatan biadab yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Rasulullah SAW, yang hidupnya dihabiskan untuk menyebarluaskan risalah Islam, menunjuki manusia dari jalan kegelapan menuju jalan terang tauhid, adalah sosok yang mulia, dimana kemuliaannya itu dimuliakan oleh lebih dari 1,5 milyar umat Islam di seluruh dunia. Karena itu, kehormatannya wajib untuk dilindungi dan dibela oleh seluruh umat Islam dengan segala kekuatan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya film berjudul “Innocence of Muslims” mengundang protes di berbagai belahan dunia. Dalam film berdurasi dua jam itu Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang penipu, lelaki hidung belang yang lemah dan gemar melakukan pelecehan seksual terhadap anak (pedofil).
Sam Bacile (56), pembuat film itu, melibatkan 59 aktor dan 45 orang kru. Menurut AP (12/9), Sam adalah warga California, Amerika Serikat (AS) keturunan Yahudi Israel. Dengan bantuan dari 100 donatur Yahudi, Sam berhasil mengumpulkan dana lima juta dolar AS untuk pembuatan “Innocence of Muslims”. Dalam wawancaranya dengan media, Sam menyatakan sengaja membuat film itu. Menurutnya, dengan film ini, kelemahan Islam dapat diekspos ke seluruh dunia.
Innocence of Muslims Didanai 100 Donatur Yahudi?
TEMPO.CO – 3 jam yang laluTEMPO.CO , New York: Sutradara film Innocence of Muslims Sam Bacile mengaku sebagai warga Israel. Bahkan ia mengklaim didanai donatur dari Israel untuk membuat film yang dianggap mendiskreditkan Nabi Muhammad SAW itu.
Sam mengaku membutuhkan dana US$ 5 juta (Rp 47,9 miliar) untuk membuat Innocence of Muslims. Ia juga mengaku dibiayai 100 orang donatur Yahudi.
Film Innocence of Muslims memicu kemarahan umat muslim di seluruh dunia. Puncaknya adalah protes berdarah yang terjadi di Benghazi, Libya. Duta Besar Amerika Serikat dan tiga pegawainya tewas setelah kantornya diroket pihak pemrotes.
Sam mendadak hilang setelah kerusuhan itu. Di tempat persembunyiannya, ia sempat membeberkan identitasnya kepada sejumlah wartawan. Ia mengatakan bahwa ia adalah seorang pengembang real estate asal Israel. Ia kini berdomisili di California.
Namun klaimnya sebagai pengusaha properti tak dapat dilacak. Pemerintah Israel mengaku tak ada warganya yang bernama Sam Bacile.
Pengakuan Sam juga dibantah Steve Klein dalam wawancara dengan The Atlantic. Ia yang menjadi konsultan film tersebut menyatakan Sam bukan seorang Yahudi. "Saya kenal baik komunitas Yahudi dan umat Kristen Timur Tengah di sini," ujarnya.
Menurut Klein, Sam mungkin seorang warga Mesir. Sebab, film ini turut dipromosikan oleh komunitas Kristen Koptik di Amerika Serikat. Koptik adalah salah satu komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah. "Bacile bisa berbahasa Arab dan punya saudara di Mesir," ujarnya.
WASHINGTON POST | ATLANTIC | M. ANDI PERDANA
Belum ada tanggapan untuk "HOT NEWS !"
Posting Komentar